Pasti ada yang bertanya-tanya membaca judul di atas. "hidup kembali setelah mati". Bagi yang beragama pasti mempercayai hal ini, bahwa setelah kematian akan ada kehidupan lain di sana, entah di sana itu dimana, sulit memang dibuktikan dengan penjelasan berbahan dasar logika, namun bagi yang percaya akan Tuhan meyakini demikian. Saya pun termasuk orang yang percaya akan kehidupan setelah kematian. Jadi ketika membaca judul "hidup kembali setelah mati" ya bayangan sudah pasti tertuju pada janji Tuhan yang disampaikan kepada manusia bahwa akan ada kehidupan setelah kematian. Untuk itulah kita diajak untuk tidak takut akan kematian.
Saya terbersit membuat postingan ini karena tertarik pada sebuah artikel dari media online yang berjudul "20 Tahun Lagi, Orang yang Sudah Mati Dapat Dihidupkan Keesokannya". Buat saya artikel tersebut menarik, menambah khasanah ilmu pengetahuan. Namun buat mereka yang memegang prinsip-prinsip Ketuhanan mungkin ada perdebatan. Alasannya, kematian adalah hak yang kuasa, ketika ada yang sudah meninggal itu adalah takdir, kalau bisa dhidupkan kembali, lalu bagaimana? Apakah melawan takdir? Mungkin sekarang belum ramai diperdebatkan, karena dijudul artikel itu tertulis '20 tahun lagi', mungkin ketika sudah mendekati baru ramai perdebatannya.
Pada artikel tersebut tertulis, bahwa proses menghidupkan orang yang sudah mati ini bisa dilakukan oleh medis, dalam hal ini yang berkompeten adalah seorang dokter. Dikatakan bahwa seorang dokter dapat mengembalikan nyawa seseorang yang sudah dinyatakan meninggal. Dokter menggunakan teknik yang dinamakan resusitasi. Tak banyak dokter yang berkecimpung di bidang ini, salah satunya bernama dr. Sam Parnia. Sang dokter menjelaskan bahwa tekniks resusitasi akan mencapai puncaknya dalam 20 tahun kedepan, dalam bukunya yang berjudul "Eerasing Death".
Berdasarkan keyakinan di agama saya yang seorang Kristiani, yang bisa melakukan ini hanya Yesus Kristus melalui kuasa Bapa Nya di Surga. Ketika Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian. Tetapi kini, medis coba menjelaskannya dengan ilmu pengetahuan. Akankah jadi perdebatan? Ini baru dilihat dari sudut padang satu agama, lalu bagaimana agama lain menanggapi hal ini? Perdebatannya tentunya belum bisa dilihat sekarang, ketika topik ini belum diangkat untuk diperbincangkan. Tapi suatu saat pasti akan menarik untuk diketahui.
Menurut dr. Sam Parnia pengobatan yang ada saat ini memungkinkan membuat orang hidup kembali dalam waktu satu atau mungkin dua jam atau mungkin bisa lebih setelah jantungnya berhenti berdetak dan mati akibat gagalnya peredaran darah. Dan hal ini akan lebih baik di masa depan, dimana kematian bisa dibalikan. Bahkan sang dokter juga menyebutkan bahwa ilmu kedokteran dapat mengembalikan orang yang sudah 12 jam atau bahkan 24 jam setelah dinyatakan meninggal. Menurut artikel yang ditulis tersebut menunjukan bahwa rata-rata pasien serangan jantung yang bisa diresusitasi di AS adalah 18% dan di UK adalah 16%. Sedangkan pasien yang ditangani dr. Sam Parnia sendiri kemungkinan pasien yang berhasil diresusitasi sekitar 33-38%. Angka yang cukup tinggi, untuk mengembalikan nyawa seseorang setelah mengalami kematian.
"Mungkin", masih jadi kata yang dipakai, "mungkin" menunjukan sesuatu yang belum pasti, baru akan. Hal ini menunjukan masih ada bentuk usaha yang dilakukan. Bisa saja ini tidak diperdebatkan, karena apa? Karena cara resusitasi sebenarnya adalah cara atau teknik terakhir yang perlu dilakukan untuk menyelamatkan jiwa seseorang. Seorang dokter memang bertugas melawan takdir atau juga menyelaraskan takdir, jadi jika dilihat dari sisi ilmu pengetahuan bukan suatu hal yang bermasalah. Dokter akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan seseorang dari yang namanya kematian, umur hidup yang lebih panjang mayoritas akan dipilih semua orang, jadi hidup adalah sebuah pilihan jika seorang dokter bertugas menyelematkan seseorang. Ya balik lagi ke usaha manusia, Tuhan yang menentukan. Tapi buat kepercayaan yang mempunyai banyak aturan yang mengatur berbagai sendi kehidupan manusia pastinya punya pandangan lain lagi, belum lagi pandangan 'imam-imam' besar yang mereka miliki. Inilah yang saya katakan pada suatu saat ini hal ini akan jadi perdebatan apabila ada hal yang bertentangan dengan catatan aturan yang mereka miliki.
Di bawah postingan ini ada artikel yang jadi sumber catatan saya kali ini dan ada satu lagi artikel tentang beberapa kematian sesaat. Contoh-contoh di bawah hanya contoh kecil, banyak lagi orang yang bisa bangun lagi dari kematiannya, yang lebih dikenal dengan mati suri. Apakah sama atau berbeda dengan teknik resusitasi? Tapi dari pandangan saya sih kalau mati suri bisa hidup kembali tanpa bantuan medis apa pun, sedangkan resusitasi merupakan teknis medis. Lebih jelasnya bisa dicari informasinya. Apabila lain waktu saya mendapat informasi lebih lanjut saya akan share di postingan berikutnya. Semoga bermanfaat (^_*)?
Sumber informasi dan bacaan tambahan:
Health Detik. 08-2013. 20 Tahun Lagi, Orang yang Sudah Mati Dapat Dihidupkan Keesokannya. health[dot]detik[dot]com | diakses tanggal 1 Agustus 2013
Health Detik. 07-2013. Orang-orang yang Hidup Kembali Setelah Dinyatakan Mati. health[dot]detik[dot]com | diakses tanggal 1 Agustus 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar