Kamis, 16 Juli 2009

Plastic Indentification Code

Sekarang ini sedang ramai terdengar berita tentang bahaya penggunaan plastik kresek hitam, yang biasa digunakan sebagai wadah makanan. Sebenarnya tidak hanya pada plastik kresek hitam, tetapi juga tempat/wadah yang terbuat dari plastik dan styrofoam.
Plastik sangat erat dengan kehidupan manusia, wadah/tempat dari plastik lebih sering digunakan karena kepraktisan dan mudah dibawa kemana-mana, ringan dan murah. Ada yang dibuat khusus untuk tempat/wadah, ada yang dibuat khusus untuk alat-alat makan atau tempat/wadah makanan dan sebagainya. Namun plastik-plastik tertentu akan mempunyai efek negatif bagi kesehatan dalam jangka panjang. Plastik terbuat dari campuran bahan kimia, jadi wajar saja akan menimbulkan kontraksi kimia bila penggunaannya tidak sesuai. Misalkan saja, plastik yang peruntukannya untuk tempat bukan untuk makanan digunakan untuk menaruh makanan. Juga plastik-plastik yang digunakan ini mempunyai masa pakai yang tidak bisa dipergunakan terus-menerus.
Ada kode identifikasi yang menunjukkan suatu plastik itu dibuat dari bahan apa, berapa kira-kira ketahanan pemakaiannya dan peruntukan plastik tersebut. Awalnya karena penggunaan plastik dirasa tidak cukup aman, maka pada tahun 1988 The Society of Plastic Industry mengeluarkan kode-kode yang digunakan untuk mengidentifikasi plastik berdasarkan bahannya dan kegunaannya, bahkan kode-kode tersebut sudah di-standarisasi oleh ISO (International Organization for Standardization). Berikut ini adalah tanda pengenal identifikasi plastik secara umum: kode biasanya berada di dasar kemasan; kode berbentuk segitiga yang terbentuk dari 3 tanda panah; di dalam logo segitiga akan terdapat angka; dan di bawah segitiga, ada nama jenis plastik tersebut.
Bisa dilihat pada gambar di atas ada tujuh kode yang sering digunakan pada alat-alat sehari-hari atau barang dengan bahan dasar plastik yang menggunakan kode-kode tersebut. Biasanya kode ini terpampang pada kemasan bagian bawah. Berikut penjelasnnya yang saya dapatkan dari berbagai sumber :
1. #1 PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate)
Sifatnya bening/transparan/tembus pandang, tangguh, tahan terhadap larutan kimia, kedap air dan gas, tahan terhadap temperatur hingga 80ºC. Biasa digunakan pada botol air mineral dan softdrink, plastik biskuit, kemasan minyak goreng, botol jus dan hampir pada semua botol minuman. Botol-botol dengan bahan #1 PETE atau PET dan #2 HDPE direkomendasikan hanya sekali pakai. Jangan gunakan botol untuk suhu hangat atau panas. Habiskanlah setelah tutup botol/kemasan terbuka. Semakin lama tutupnya terbuka, maka kandungan kimia yang terlarut semakin banyak pula. Buanglah botol apabila sudah terlihat baretan di dinding botol. Terutama untuk plastik yang digunakan yang berhubungan dengan makanan. Plastik jenis ini didaur ulang menjadi bantal dan sleeping bag (materi pengisi), botol softdrink, karpet mat.
2. #2 HDPE (High Density Polyethylene)
Sifatnya semi visible, keras, tahan terhadap larutan kimia dan lembab, permuakaan licin, buram, mudah diwarnai, tahan terhadap temperatur sampai 75ºC. Biasa digunakan untuk botol susu yang bewarna putih susu, tupperwarre, galon air minum, shopping bag, kotak es cream, gelas jus, botol kimia, bungkus detergent, ember. Sama seperti #1 PETE PET direkomendasikan hanya sekali pak ai. Jangan gunakan botol untuk suhu hangat atau panas. Buanglah botol apabila sudah terlihat baretan di dinding botol. Terutama untuk plastik yang digunakan yang berhubungan dengan makanan. Plastik jenis ini biasa didaur ulang menjadi tempat sampah, ember, bungkus detergent, pipa plastik.
3. #3 V atau PVC (Polyvinyl Chloride)
Ada dua jenis plastik tipe ini yaitu pertama PVCU sifatnya kuat, tangguh, tahan terhadap temperatur hingga 80ºC. Biasanya digunakan untuk mainan anak, kotak kosmetik, pipa air-fitting, pelapis tembok/dempul. Kedua PVCP sifatnya fleksibel, tidak tahan larutan kimia. Biasa digunakan untuk selang air, sol sepatu, kantong darah, tubing, wire insulation, tali jam. Plastik jenis ini kadang juga dite mukan pada plastik pembungkus (cling wrap), botol-botol. Salah satu kandungan dari PVC ini adalah DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Plastik jenis ini paling sulit untuk didaur ulang, namun bila bisa biasanya dibuat film, bemper mobil, keset plastik.
4. #4 PE-LD / LDPE (Low Density Polyethylene)
Sifatnya lunak, fleksible, permukaan licin, bening/jernih, tahan terhadap larutan kimia, tahan pada temperatur hingga 70ºC. Biasanya digunakan untuk plastik pembungkus nasi, sayuran, dagin g beku, tempat makanan dan botol-botol yang lembek, plastik sampah, tempat sampah, selang irigasi, wrapping. Plastik jenis ini biasa didaur ulang menjadi plastik wrapping, tempat sampah, pellet sheet. Barang-barang dengan kode #4 LDPE dapat didaur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan kode #4 LDPE bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.
5. #5 PP (Polypropylene)
Sifatnya keras, permukaan licin, bening/jernih ada pula yang tidak jernih/berawan, tahan terhadap larutan kimia, tahan pada temperatur hingga 140ºC. Biasa digunakan untuk wadah pemanasan microwave, kotak makanan, botol isi ulang, tube. Pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Bila didaur ulang menjadi wadah plastik, corong oli, cassing battery/accu. Disarankan mencari kode ini bila mencari barang-barang yang terbuat dari plastik.
6. #6 PS (Polystyrene)
Ada dua jenis plastik dengan tipe ini, pertama PS, sifatnya seperti gelas, kaku, buram/berwarna, tahan temperatur hingga 95ºC, tidak tahan terhadap gemuk dan larutan kimia. Biasa digunakan pada cd case, plastic cuttery (sendok-garpu), pisau. Kedua jenis polystyrene, sifatnya ringan, menyerap energi, heat insulating (menyimpan pa nas). Biasa digunakan untuk gelas untuk minuman, protective material.
Plastik jenis ini sering kita kenal dengan nama styrofoam. Biasa dipakai sebagai bahan tempat makan, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.
7. #7 OTHER (Polycarbonate)
Pada dasarnya plastik jenis ini merupakan kombinasi dari jenis-jenis plastik yang ada, contoh SAM (Slyrine Acrylonitrile), ABS (Acrylonitrile Butedlene Atyrene), PC (Polycarbonate). Biasanya plastik jenis ini digunakan untuk part kendaraan, cassing monitor, botol kecap, botol limun, packaging, bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate. Di Amerika Bisphenol-A aman buat makanan, namun hal ini masih menjadi perdebatan.
Setelah mengetahui maksud dari kode-kode tersebut, maka dapat diambil kesimpulan kira-kira mana jenis plastik yang masih bisa diperuntukan untuk makanan dan dapat dipergunakan berulang. yang paling aman botol yang berkode #4 PE-LD / LDPE dan #5 PP. Tapi lebih disarankan untuk mencari plastik dengan kode #5 PP. Ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan, walaupun jenis plastik tersebut tahan pada panas suhu tertentu, tapi seminimal mungkin penggunaan plastik berkontraksi dengan panas, karena unsur panas umumnya bersifat melelehkan, apalagi untuk zat yang lunak seperti plastik. Botol plastik air mineral sebaiknya jangan di pakai berulang-ulang karena botol kode #1 PETE atau PET cuma layak digunakan sekali. Cpr.

Sumber bacaan:

4 komentar: