"It's my blog and my first blog" Di sini juga sebagai tempat saya berbagi pandangan.
Sabtu, 27 Juli 2013
Panbers - Gereja Tua
Stand Up Comedy Pilihan Hiburan Lain
Stand up comedy, kini jadi variasi hiburan komedi dalam bentuk lain, ditengah parodi komedi yang marak saat ini. Stand up comedy mulai dikenal ketika mendapat tempat disalah satu stasiun televisi nasional media pemberitaan, yaitu di MetroTV dan KompasTV. Stand up comedy dikenalkan sebagai komedi satu arah, atau komedi monolog. Sehingga sangat membutuhkan kreatifitas dan wawasan yang luas dari si pembawanya (komik). Tidak mudah sesorang komik membawakan stand up comedy ini. Karena si komik harus membawakan situasi humor dan mengajak penonton terbawa dengan kisah-kisah lucu yang dibawakan.
Ada banyak komik komedian yang sering muncul, dan mudah dikenal karena punya ciri tertentu yang familiar. Apa yang dibawakan harus mengalami perubahan, tidak itu-itu saja yang dibawakan sehingga penonton tidak bosan. Satu hal yang penting diperhatikan bahwa mengajak orang lain tertawa itu tidak mudah. Membuat tertawa dengan hiburan yang berkualitaslah yang sulit. Kebanyakan yang saya amati, topik yang dibawakan tidak jauh dari seks, aktivitas sehari-hari, hubungan pertemanan sampai pacaran, bisa juga hubungan keluarga, sampai hal-hal lain yang tidak terpikirkan didalam pikiran kita penonton bisa dibawakan jadi bahan komedi dalam stand up comedy.
Komik yang terkenal dan saya ingat itu ada Raditya Dika, Mongol, Cah Lontong, Sammy (gendut), Ge Pamungkas, Ryan Adriandhy, Gilang Bhaskara, Boris Bokir, Insan Nur Akbar, Budi Kusumah, Mo Sidik, Asep Suaji, Topenk, Kemal Palevi, Babe, Fico, Arie Kriting, Alphi Sugoi, Bene dll. Mereka punya nama dan ciri khusus agar mudah dikenal penontonnya.
Entahlah, apakah stand up comedy ini bisa jadi acuan seorang komedian berbakat di dunia komedi atau tidak, meski jam terbang di dunia komedi parodi sudah banyak, atau juga sebaliknya. Apakah seorang komik berbakat bisa menjadi seorang komedian parodi yang berbakat pula, atau sebaliknya seorang komedian parodi berbakat pasti bisa menjadi komik berbakat atau malah hanya salah satu saja yang menonjol? Untuk soal itu saya belum bisa menilainya, dan mungkin harus banyak mengamati sepak terjang dunia komedian terlebih dahulu.
Ada lagi komedian seperti Rowan Akinson, dia dikenal sebagai komedian gerak tubuh, atau juga Charlie Caplien. Mereka berkomedi tanpa banyak berbicara, gestur dan tingkah polah mereka jadi komedi unik untuk dinikmati, malah kita penonton diajak berimajinasi atas gestur dan tingkah pola mereka. Rowan Akinson dikenal dengan karakter Mr. Bean dan Charlie Caplien dikenal sebagai karakter pantomim. Mereka berhasil melekatkan karakter khusus yang diciptakan dalam diri mereka. Terutama Mr. Bean, banyak film layar televisi dan layar lebar yang dirilis, dan semuanya membuat banyak orang terhibur. Bahkan filmnya yang meski sudah diputar berulang-ulang tidak membuat kita bosan, dan tetap saja kita tertawa ketika melihat filmnya.
Stand up comedy bisa jadi pilihan hiburan lain untuk membuat kita sejenak refresh dari stres, setidaknya bisa membuat kita tertawa. Karena tertawa adalah obat atau terapi yang murah meriah untuk stres. Atau setidaknya stand up comedy bisa jadi bagian dari seni komedi yang sudah banyak macamnya, yang berkembang seiring perkembangan jaman. Maju terus buat seniman stand up comedy, bekreasilah dengan baik dan benar, ajaklah masyarakat jadi pribadi-pribadi humoris sehingga lebih humanis dan bersahabat, sehingga bisa jadi sumber keceriaan buat sesama. ~(^o^)~
> Postingan ini juga dipublish di Naturality dengan judul yang sama <
Jumat, 26 Juli 2013
Penertiban PKL Harus Dilakukan Sejak Dini
Pedagang kaki lima (PKL) selalu jadi musuh pemerintah daerah, selama ini begitulah yang terjadi. PKL dan pemerintah daerah tidak pernah bisa sinkron dan bekerja sama dengan baik. Kenapa? Kalau saya menilai karena sudah sejak awalnya hubungan mereka dimulai dari kemasabodohan. PKL memang akar ekonomi masyarakat kecil, mereka ini ibarat rumput liar yang muncul diantara ladang-ladang petani. Rumput-rumput liar ini dianggap mengganggu petani, tapi terkadang rumput-rumput liar yang ada bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak. Intinya menyikapi masalah ini adalah tinggal bagaimana mengelolanya saja.
Saya punya pengamatan tersendiri melihat PKL ini. PKL bisa dikatakan pedagang-pedagang liar yang memanfaatkan tempat seadanya untuk berjualan, PKL ini memanfaatkan peluang yang ada, meski peluang itu melanggar aturan (Perda) yang ada. Sekarang kembali ke pemerintah daerah untuk setiap saat melakukan fungsinya memonitoring perda yang ada apakah berjalan dengan baik atau tidak. Penindakannya bagaimana? Tegas atau tebang pilih? Kalau perda yang ada dijalankan dan sanksi tegas diberikan, maka ini akan menjadi alat untuk manajemen kelola yang baik. Kemudian, selama ini pemerintah daerah hanya mengatur PKL tetapi tidak pernah mengatur si pembeli. Karena PKL itu ada sebenarnya mengikuti pembeli, jika suatu tempat sepi dan tidak ada pembeli, PKL tidak akan menjamur di sana. Tapi jika tempat itu ramai pasti PKL akan menjamur dengan cepat. Sekarang, bisakah pemerintah daerah mengatur pembeli untuk juga tertib?
Saya mengamati dari suatu kota yang sedang berkembang. Biasanya diawali dari sebuah kota yang sepi, baru lama-kelamaan tumbuh menjadi kota yang ramai. Nah ketika kota itu masih sepi, pemerintah daerah harusnya sudah melakukan perecanaan matang, mana saja tempat yang boleh dan layak untuk menjadi tempat berusaha, untuk kalangan rakyat kecil, menengah atau atas. Semua itu harusnya sudah diperhatikan pemerintah daerahsetempat dengan bekal perda yang mereka miliki.
Saya mengamati kota dimana saya dilahirkan, yaitu Kota Cirebon. Terutama di wilayah kecamatan dimana saya tinggal yaitu Kecamatan Harjamukti. Dulu sekali di tahun 1990 daerah dimana saya tinggal sangatlah sepi, tidak banyak warung atau pertokoan atau pedagang kaki lima yang ada di pinggir jalan. Bahkan untuk mencari makanan di warung pinggiran jalan harus pergi ke arah kota, sebagai pusat keramaian kota Cirebon saat itu. Namun seiring perjalanan waktu Kota Cirebon bergeliat dengan pembangunan perumahan terutama di wilayah Kecamatan Harjamukti. Sekarang di tahun 2013, saya amati mulai batas perumnas gunung, yaitu ujung Jalan Ciremai Raya di perempatan By Pass sampai masuk ke arah komplek perumahan Kalijaga kini sudah ramai komplek pertokoan dan warung-warung yang berada di kiri kanan jalan. Bahkan warga perum gunung kalau mau mencari kebutuhan sehari-hari sudah tak perlu lagi pergi jauh ke pusat keramaian kota. Di kiri kanan jalan sekarang sudah diisi pedagang-pedagang yang membuat warung. Pedagang-pedagang inilah yang akan jadi bibit PKL ke depannya, jika pemerintah daerah tidak mau konsentrasi menertibkan dan menatanya. Menertibkan dalam arti pemerintah daerah sudah harus mendata mereka, dan kumpulkan mereka ke dalam suatu kesepakatan, jika suatu saat pemerintah daerah menertibkan atau mengatur, mereka akan dengan sukarela melakukannya tanpa harus ada pemaksaan. Setiap tahun mereka harus diajukan nota kesepakatan yang harus mereka penuhi, karena mereka berdagang di lahan milik publik. Dan setiap enam bulan sekali pemerintah daerah harus mendata mereka secara rutin dan melakukan pembinaan. Dengan cara ini proses monitoring akan berjalan, dan PKL itu sudah sejak awal dididik untuk tertib. Hasil monitoring itu pun pemerintah bisa konsentrasi melindungi usaha PKL dari bentuk-bentuk pemerasan yang mengatasnamakan keamanan oleh preman-preman setempat.
Nah hasil pengamatan saya di area Kecamatan Harjamukti, hal tersebut di atas tidak dilakukan. Pemerintah daerah seakan-akan malas dan menutup mata, dan nanti baru membuka mata ketika sudah ada masalah. Inilah sifat-sifat birokrat yang ada sekarang. Tidak hanya terjadi di kota atau daerah-daerah kecil, tapi sudah sampai ke tataran ibukota, seperti yang dialami DKI Jakarta yang kini sedang berjuang menegakan aturan sebagaimana mestinya. Pemerintah daerah yang niat memperbaiki malah harus menanggung dosa pemerintahan periode-periode sebelumnya. Ya itulah yang terjadi sekarang.
PKL sebenarnya punya kecenderungan memanfaatkan celah kosong yang tidak diperhatikan pemerintah. Mereka sadar bahwa yang dilakukan itu melanggar aturan dan mengganggu kenyamanan publik, tetapi ketika dibenturkan kemata pencaharian mereka dan mereka sudah melakukannya bertahun-tahun mereka akan sulit melepaskan kesalahan mereka itu. Dan malah mereka akan membela diri mati-matian meski mereka melanggar, dan alasan yang diangkat adalah HAM. Meski pemerintah daerah sudah mencoba memindahkan mereka, tetap saja pasti akan ditolak karena alasan mereka sudah punya langganan, atau di tempat yang baru itu sepi, di tempat yang baru tidak layak dan alasan-alasan lain yang membenarkan apa yang mereka lakukan. Hal inilah yang terjadi di DKI Jakarta. Jokowi dan Ahok perlu kreatifitas ditingkat yang lebih tinggi lagi untuk menangani masalah ini. Tanggung jawab pemerintahan Jokowi adalah tetap menegakan perda yang ada dan mengakomodir semua kepentingan. Akhirnya hal yang tadinya mudah menjadi hal yang kompleks dan sulit dilakukan. Andaikan saja, sedari awal pemerintah daerah bertindak seperti yang saya maksudkan tadi di paragraf sebelumnya, pasti mengelola PKL akan lebih baik dan PKL akan jadi aset pemerintah daerah.
Kota Cirebon terutama di wilayah Kecamatan Harjamukti juga akan jadi biang masalah PKL seperti yang dialami DKI Jakarta jika dari sekarang pemerintah daerahnya tidak mau mulai bekerja dengan baik. Kota Cirebon ini punya potensi untuk berkembang menjadi kota yang maju, dan sebelum masa itu tiba proses demi proses awal ini harus dijalani dengan baik, bekerja dengan baik itu kuncinya.
Solusi pemerintah DKI Jakarta menurut saya, adalah mendata semua PKL yang ada, terutama di kawasan yang sedang dibenahi yaitu di Tanah Abang dan Pasar Minggu. Data semua PKL tersebut, bagi per KTP. Setelah data semua dimiliki itu jadi dasar penataan, dan inilah yang memang sedang dilakukan pemda DKI Jakarta. Seperti di Tanah Abang dan Pasar Minggu pun memang sebenarnya sudah disiapkan lokasi baru untuk PKL, namun kembali seperti alasan klasik PKL, karena kembali lagi mereka sudah mendarah daging di lokasi lama, jadi selalu sulit mencoba hal baru. Pemerintah DKI Jakarta juga harus mulai menertibkan pembeli-pembeli, pengguna jalan yang membeli barang dagangan PKL. Mereka calon pembeli dan pembali harus membeli di tempat yang disediakan, dengan alasan ketertiban umum. Dengan begini, pemerintah daerah bertindak mengatur semua pihak, jadi tidak ada ketimpangan, yang ini diatur sedangkan yang lain tidak. Mulailah dengan pemasangan baliho seruan kepada pembeli dan pedagang untuk berjualan dan membeli di tempat yang telah disediakan. Seruan ini dilakukan secara intens di seluruh wilayah, sekaligus menjadi pelajaran buat masyarakat untuk berlaku tertib.
Kemudian, momen lebaran tahun ini adalah momen yang tepat, yakni ketika lebaran, Jakarta akan ditinggalkan pendatang. Nah kebanyakan PKL ini adalah pendatang dari daerah, ketika mereka semua pulang, saatnya pemerintah daerah menertibkan. Lahan-lahan yang biasa digunakan untuk berjualan, ditutup dengan apalah itu yang membuat mereka ketika kembali ke lokasi mendapati kesulitan membuka lapaknya. Ketika nanti ada aksi perusakan terhadap fasilitas publik, pemerintah daerah dan pihak kepolisian tinggal menindak tegas pelaku. Cara ini dilakukan untuk mencegah dan menimbulkan efek jera. Kembali ke lahan publik adalah milik publik dan tidak bisa dikuasai segelintir orang. Saat lahan publik itu kosong atau bebas dari pedagang, pemerintah daerah tinggal membenahinya, dan situasi yang cocok adalah ketika Jakarta ditinggal semua pendatang yang hanya terjadi setahun sekali. Hasil pengamatan saya, ketika lebaran, Jakarta seperti kota sepi, dan inilah situasi Jakarta sebenarnya. Karena penduduk Jakarta kebanyakan ya pendatang dari daerah.
Saya sendiri mengalami dan merasakan cukup terganggu dengan PKL yang tidak tertib. Terutama di Tanah Abang, PKL di sana jadi biang kemacetan luar biasa setiap harinya, disamping itu juga ulah pembeli yang berhenti seenaknya, dan membeli di tempat yang tidak seharusnya, lalu ulah-ulah angkutan kota dan pemilik truk barang yang parkir bongkar muat seenaknya memakan badan jalan. Kemudian hal yang sama juga terjadi di Pasar Minggu. PKL ini sudah jadi sumber keruwetan, kemacetan dan kekotoran. Mereka tidak memperhatikan kebersihan sama sekali. Itulah yang menjadi sumber kekumuhan ibukota.
Semua pihak harus bekerja sama, baik masyarakat yang memanfaatkan jasa PKL, dan PKL itu sendiri yang mencari nafkah pun harus sadar bahwa kepentingan umum diatas segalanya. Masyarakat kita ini masih terlalu egois. Seharusnya ketika sudah hidup bermasyarakat, yang dinomorsatukan adalah kepentingan umum. Sehingga tidak ada lagi alasan yang mengatasnamakan kepentingan pribadi, bahkan untuk alasan HAM sekali pun. Penegak HAM pun harus berpikir hal yang sama, sehingga tidak mudah termakan alasan-alasan yang mengatasnamakan HAM.
Jadi buat daerah yang masih sedang mengalami proses perkembangan dan pertumbuhan, mulailah buka mata, karena permasalahan dikemudian hari haruslah dimulai diselesaikan dari sekarang, saat semuanya masih dini, karena semua perkara besar dimulai dari perkara kecil. Mau atau tidak tergantung semua pihak yang ada, pemerintah daerah, swasta dan masyarakatnya. Sudah banyak contohnya, dan janganlah jadi pemerintah daerah macam keledai yang senang jatuh di lubang yang sama berkali-kali. Saya berharap Kota Cirebon melalui pemerintah daerahnya mau membuka mata, tidak ada kata terlambat untuk berbenah, sekarang atau tidak sama sekali. Memang semuanya tidak mudah, tidak semudah yang diutarakan banyak pengamat, termasuk saya ini, tapi kalau sudah memilih sebagai pemimpin itulah tanggung jawab yang harus dilakukan. Semoga demikian (^_^)?
> Postingan ini juga diposting di Naturality dengan judul yang sama <
Wiskun: Bubur Sum-sum ala Nyokap
Senangnya, kenyang lagi perut ini. Cocok sekali untuk keberhasilan program penggemukan badan. he3x. Siang ini nyokap kembali membuat makanan rakyat, jajanan rakyat murah meriah. Jajanan rakyat yang saya maksud adalah bubur sum-sum. Kuliner yang terbuat dari tepung beras, yang ditemani santan kelapa dan gula merah cair. Nyokap paling senang buat kuliner yang seperti ini.
Sebenarnya sudah kangen juga sama bubur sum-sum, cuma karena nyokap selalu sibuk tidak 'kober' untuk buat, jadi baru terealisasi hari ini. Karena kebetulan juga ada tetangga yang pengin, dia seorang ibu yang sudah sepuh. Beliau sedang sakit, kata anggota keluarganya ibu ini sulit makan. Kebetulan nyokap juga sudah berencana membuat bubur sum-sum ini untuk di rumah hanya tidak ada waktunya, pas kebetulan ada tetangga kepengin, ya sekalian berbagi, jadi nyokap buat.
Membuatnya tidak sulit, ya karena saya cuma melihat saja sih, hi3x. Nyokap mengaduk air dan tepung beras ke dalam mangkuk adonan, lalu kemudian mangkuk adonan itu dicampurkan ke dalam panci besar untuk mengaduk bubur sum-sum itu. Diaduk terus sampai bubur tampak kalis. Di lain tempat sudah disiapkan juga santan cair yang dipanaskan hingga mendidih, bisa dari santan instan atau santan kelapa. Lalu cairkan juga gula aren atau gula merah untuk pencampur pemberi rasa manis di adonan bubur tadi.
Kenapa disebut bubur sum-sum, karena bubur ini berwarna putih, namanya sum-sum kan hubungannya sama tulang dan darah, darah warnanya merah, nah efek warna merah ini dari gula merah cair. Mungkin begitu kenapa dinamakan bubur sum-sum. Entah dari mana asal-usul kuliner satu ini, yang jelas sudah dikenal sejak jaman nenek moyangnya nyokap. Nyokap pasti dapat cara memasak bubur ini dari ibunya (nenek/ mbah/ eyang putri), nah ibunya nyokap dapat dari ibunya lagi. Nah jadi kan mungkin kuliner turun-temurun. Yang pasti tetap lestarikan kuliner rakyat seperti ini ditengah gempita berbagai macam kuliner hasil eksperimen yang semakin beragam. Sekian catatan saya soal kuliner ini. Sampai jumpa dicatatan tentang kuliner lainnya. (^_^)?
Rabu, 24 Juli 2013
Dakon Sebuah Permainan Filosofi
Pernah ingat permainan rakyat yang bernama dakon? Buat kita yang masyarakat Jawa pasti mengenal. Tetapi bukannya hanya masyarakat Jawa saja deh, paman saya yang masa kecilnya di Flores, Nusa Tenggara Timur pun pernah merasakan permainan dakon ini. Saya ingat sewaktu kecil ibu saya pernah mengajarkan permainan ini, memang sih permainan ini banyak dimainkan anak perempuan, tetapi menurut saya tidak juga. Toh permainan ini melatih perhitungan kita, kesabaran serta ketelitian, dan nilai-nilai kejujuran juga bisa diambil dari permainan ini. Nah dari nilai-nilai positif ini tidak adil juga jika hanya dirasakan anak perempuan. Tapi sebenarnya tidak hanya nilai-nilai positif yang bisa diambil, ternyata permainan ini juga bisa jadi sarana latihan untuk pasien stroke.
Pasien stroke kita tahu mempunyai keterbatasan saraf sensor motorik dan sensorik. Dengan permainan dakon ini dibutuhkan ketepatan membagi butir-butir dakon itu ke lubangnya masing-masing, dan hal ini dilakukan berulang-ulang. Pasien stroke dengan keterbatasan sensor motorik dan sensorik pasti akan mengalami kesulitan tersendiri, dan inilah cara melatih sensor-sensor saraf tersebut. Inilah kelebihan dari permainan rakyat yang terlihat sederhana namun punya manfaat dan nilai-nilai positif yang rugi jika tak dimanfaatkan.
Terakhir saya main dakon ini ketika saya masih sekolah dasar, itu pertama kali saya kenal. Saya kepincut sama sepupu yang memainkan permainan ini, akhirnya saya meminta ibu saya membelikan permainan ini. Ibu saya menurutinya karena memang murah harganya. Setelah dibeli saya sering memainkannya bersama adik dan ibu saya ketika sepulang sekolah. Lama waktu berlalu akhirnya muncul rasa bosan dan permainan dakon itu hilang, bijinya hilang papannya juga entah kemana. Baru setelah belasan tahun kini permainan itu ada lagi di depan mata, dibeli karena untuk latihan pasien stroke.
Dari pertemuan saya dengan permainan rakyat yang bernama dakon ini ada banyak hal yang bisa saya ambil, selain soal filosofi yang sudah saya catat di atas. Buat yang pernah bermain dakon ini dengan saya, pasti akan tahu. Saya punya sebutan khusus untuk permainan ini. Tapi tidak saya sebutkan di sini, karena kalau disebutkan di sini, nanti takutnya bisa berbuntut panjang, karena sedikit menyerempet hal-hal yang berbau mencirikan kelompok tertentu, tapi sudahlah lupakan itu. Pastinya permainan dakon atau permainan rakyat lainnya punya banyak filosofi yang menarik dan bermanfaat seperti yang sudah disampaikan tadi. Sekian dulu catatan saya soal permainan dakon ini, semoga bermanfaat, dan buat yang penasaran dengan permainan ini, cobalah untuk memainkannya. Oh ya, untuk cara bermainnya saya tidak berani mensharekannya di sini, karena saya bingung dengan standar baku permainan ini. Soalnya permainan yang diajarkan kepada saya oleh ibu saya dari Semarang dan paman saya dari Flores itu berbeda. Mungkin lain waktu bisa saya catatkan kembali caranya bagaimana, jika saya sudah menemukan standar baku bagaimana memainkannya. Sampai ketemu lain waktu (^_^)?
> Postingan ini pertama kali diposting di Naturality dengan judul yang sama <
Minggu, 21 Juli 2013
Pengalaman Iman dari Maria dan Marta (Bdk. Lukas 10: 38 42)
Pengalaman Iman dari Maria dan Marta, itu yang ingin saya tulis kali ini. Pengalaman iman ini saya peroleh dari bacaan Injil hari Minggu dan renungan dari khotbah romo yang memimpin misa sore ini. Melalui Maria dan Marta digambarkan bahwa seperti itulah sedikit wajah manusia. Namun dari pengalaman iman yang dialami Maria dan Marta bisa jadi pelajaran juga untuk kita, jika kita mau merenungkannya.
Bacaan Injil sore ini mengisahkan soal Maria dan Marta yang mendapat kunjungan Yesus, ketika Yesus dengan murid-muridnya mengunjungi Yerusalem. Ketika tiba di suatu desa, Yesus diterima di rumah Marta. Marta mempunyai saudara yang bernama Maria. Ketika Yesus datang dan berada di rumah Marta, Maria saudara Marta duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedangkan Marta sibuk melayani. Melihat Maria asyik duduk dekat Yesus, Marta mendekati Yesus dan berkata, "Tuhan, tidakkah Engkau peduli bahwa saudariku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi Tuhan menjawabnya, "Marta, Marta, engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak hal, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian terbaik, yang tidak akan diambil dari dia."
Romo memberikan perenungannya dari bacaan Injil Minggu ini. Bahwa kita diajak untuk menyadari bahwa kita harus punya waktu untuk mendekatkan relasi dengan Tuhan, bukan berarti kita sibuk, kita melupakan relasi dengan Tuhan. Marta memilih untuk duduk dekat Yesus dan mendengarkan sabda-Nya, sedangkan Marta sibuk melayani. Bukan berarti apa yang dilakukan Marta salah dan Maria juga salah, tidak ada yang salah dari keduanya. Hanya saja, kita diajak untuk melakukan keseimbangan. Maria memilih untuk dekat bersama Yesus, diharapkan apa yang sudah diperoleh ketika berelasi dengan Yesus bisa diterapkan dengan baik dalam kehidupan. Kemudian, kita tidak boleh memelihara benih-benih sakit hati, iri hati dll. Karena disanalah awal dari segala yang jahat, dari sakit hati itu akan teradi terus balas membalas karena alasan sakit hati atau iri hati sebelumnya.
Romo mengisahkan pengalaman pribadinya ketika di seminari, berkaitan dengan sakit hati. Di asrama seminari dimana sewaktu romo masih pendidikan, tinggal beberapa calon romo. Di sana tinggal frater-frater dari berbagai latar belakang, ada yang kaya, menengah sampai yang miskin. Kebiasaan ketika habis kunjung pulang ke keluarga, frater-frater itu terkadang membawa buah tangan dari rumahnya untuk bekal selama di seminari. Ada frater dari keluarga biasa saja membawa makanan rakyat, buat frater dari yang keluarga kaya membawa makanan yang sedikit berbeda. Di pengalaman romo ini diceritakan ada seorangg frater membawa biskuit, biskuit jadi barang yang agak langka di sana. Nah frater ini bisa dianggap pelit, karena biskuit yang dia bawa hanya disimpan di lemarinya saja, tidak bersama-sama dibagi ketika sedang kumpul bersama frater lainnya. Akhirnya muncul rasa iseng dari kawan fraternya, untuk mengambil biskuit itu. Jadi ketika pulang dari sekolah, frater yang ingin iseng itu pulang lebih dulu untuk mengamankan biskuit milik frater yang pelit tadi. Frater yang pelit tadi tidak tahu. Malam hari ketika acara kumpul bersama, oleh frater iseng tadi biskuit hasi curian tadi dikeluarkan untuk makan bersama. Kemudian datang frater pelit tadi, ikut makan bersama, sambil dipikirannya muncul rasa heran, dari mana asal biskuit-biskuit ini padahal sebelumnya tidak pernah ada yang membawa makanan sekelas biskuit ini. Akhirnya frater pelit ini melihat ke lemarinya dan melihat biskuitnya kosong. Frater ini tidak mempermasalahkannya, hanya menyimpannya di dalam hati, padahal ada rasa kesal. Akhirnya suatu waktu sepulang dari sekolah, frater pelit tadi sedang mampir di sebuah warung makan. Frater ini memanggil teman-temannya frater untuk datang makan bersama, pikir dari teman-teman frater yang diundang adalah akan ada traktiran. Akhirnya teman-teman frater pelit tadi makan, belum teman-teman frater pelit tadi selesai makan, frater pelit pamit pulang setelah membayar hanya makanan yang dia makan saja. Sontak situasi ini membuat teman frater pelit yang diajak makan kaget dan bergumam dalam hati, karena mereka tidak membawa uang untuk membayar makanan yang telah dimakan. Inilah balasan atas apa yang dilakuan beberapa waktu lalu soal biskuit. Akhirnya si pemilik warung makan sadar, bahwa ada masalah diantara mereka yang sedang makan kalau tidak membayar. Akhirnya si pemilik warung memberikan keleluasaan agar dilain waktu mereka bisa membayarnya, besok bisa sepulang sekolah membayarnya.
Dari kisah itu, kita diajak merefleksikan bahwa sifat buruk sakit hati yang tersimpan akan menjadi perbuatan buruk, yang kemudian jadi perbuatan balas-membalas, karena kepuasan yang negatif muncul setelah bisa membalas kesakithatian yang dialami. Jika hal ini dilakukan terus menerus makan tidak akan ada ujung pangkalnya. Bagaimana meredam sakit hati adalah kuncinya untuk memutus mata rantai. Kita diajak untuk melakukan demikian, untuk membuang sifat sakit hati, iri hati, dengki dan segala macam yang buruk.
Kalau perenungan yang bisa saya ambil dari bacaan Injil adalah Maria dan Marta adalah gambaran manusia, ya kita ini. Dari apa yang mereka alami itu menunjukan agar kita dalam melaksanakan sesuatu itu sepenuh hati, dan jangan mengeluh atas apa yang kita lakukan. Sama sih dengan yang romo katakan, bahwa kita juga tidak boleh iri hati. Nah Maria memilih untuk duduk dekat Yesus dan mendengarkan pengajaran Yesus. Pilihan itu harus dilakukan sepenuh hati, yaitu dengan mengamalkan pengalaman relasi pegajaran Yesus yang sudah diperoleh di kehidupan sehari-hari. Marta memilih untuk sibuk bekerja melayani tamu yang datang ke rumahnya. Apa yang dilakukan Marta tidaklah salah, Marta melayani. Namun yang harus diperhatikan, lakukanlah dengan sepenuh hati dan segenap hati, janganlah ada perhitungan apa lagi rasa iri hati. Apa yang Marta tanyakan terhadap Yesus adalah contoh bentuk keirihatian, dan itulah pelajaran iman yang bisa kita ambil.
Saya sadar, saya manusia yang masih melakukan apa yang terjadi pada Maria dan Marta, dari refleksi yang ada mencoba saya lakukan sesuai jalan yang Yesus ajarkan. Renungan ini sangat mengena, saya bisa menyadari kekurangan saya. Berusaha untuk menjadi lebih baik harus terus dilakukan agar kita bisa bersama Yesus nanti, di tempatnya yang kudus di surga. Amin.
Solusi Pelanggan ala 3Store "Gratis"
Senangnya pergi ke customer care yang memberi solusi dan yang buat asyik lagi itu layanannya yang gratis. Saya tidak bisa jamin sih hal yang sama juga terjadi dicustomer care lainnya. Kebetulan yang saya datangi di sini customer care di 3Store.
Siang ini saya datang ke 3Store di Jl. Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon. Menemani adik saya yang ingin mengurus kartu sim ponselnya yang terblokir. Entah terblokir karena apa, yang jelas sim card nya tidak bisa diakses, dengan informasi "terblokir". Awalnya, rencana kartu ini mau dihanguskan, tetapi setelah dipikir-pikir sudah banyak yang tahu nomor ini, akhirnya diputuskan untuk menjaga kartu ini tetap hidup.
Solusinya ya harus dibawa ke layanan customer care 3Store, karena kartu sim nya milik Tri/ Three (3). Sampai di sana, syarat untuk itu sudah dipersiapkan, diantaranya: kartu sim yang terblokir, catatan lima nomor yang terakhir dihubungi, dan copy identitas pemilik kartu sim. Sampai di sana, langsung datangi customer service, dan sampaikan keluhan. Solusi akan diberikan si CS. Kita akan disodorkan kertas formulir layanan pelanggan. Formulir itu juga tidak diisi semua, hanya diisi nama, nomor Tri/ Three (3) yang bermasalah, tanggal dan tanda tangan. Proses penanganan keluhan selesai, dengan mengembalikan kartu ke kondisi semula dengan mengganti kartu sim baru tapi dengan kelengkapan data kartu lama. Artinya segala macam data yang tersimpan di sim lama masih ada sebagaimana sebelum kartu terblokir.
Proses untuk itu semua hanya membutuhkan waktu lima menit, tidak terhitung waktu tunggunya lho. Tapi kebetulan tadi sih sepi, jadi langsung dilayani. Nah, yang terpenting dari proses itu semua adalah gratis, tanpa biaya sepeserpun, meski dari customer care ada penggantian kartu sim baru. Ini yang saya bilang solusi. Jarang-jarang sekali ada solusi seperti ini dijaman sekarang. Ya entahlah untuk customer care provider telekomunikasi lain. Tentunya bila saya punya pengalaman yang menarik seperti ini akan saya share. Begitupun jika ada pengalaman yang tidak menarik atas pelayanan mereka, pasti akan saya share juga.
Sebagai informasi, 3Store Cirebon buka dari 09.00 - 19.00 WIB. Lokasinya di Jl. Cipto Mangunkusumo No. 71, Kota Cirebon. Lokasinya dekat dengan CSB Mall. Pelayanan yang dilayani di 3Store: penyedia produk Tri (3) dari paket perdana, 3Pascabayar, voucher top up, e-top up; pembayaran tagihan 3pascabayar; penggantian kartu sim; penanganan keluhan; informasi produk dan layanan; dan layanan lainnya. Sekian catatan saya soal solusi Pelanggan ala 3store yang tanpa dipungut biaya alias gratis. Sampai jumpa dicatatan saya selanjutnya.
Sabtu, 20 Juli 2013
JKT48 – Sakura no Shiori (Pembatas Buku Sakura)
Kamis, 18 Juli 2013
Wiskun: Serabi Kinca ala Nyokap
Serabi dalam wadah sebelum dicampur dengan kinca |
Santan dan gula merah cair, untuk disiram sebagai kuah serabi |
Hasil akhir, serabi kinca siap santap |
Rabu, 17 Juli 2013
Mandi Air Hangat
Siapa yang senang mandi air hangat? Siapa saja yang ditanyakan pertanyaan ini akan menjawab "Saya mau!" Karena mandi air hangat itu bisa buat badan lebih terasa rileks. Alasan orang mandi air hangat bisa karena sakit, bisa juga tidak karena sakit, bisa juga karena ingin, dan bisa juga karena dingin, saya memilih mandi dengan air hangat. Mandi dengan air hangat juga sama menyenangkannya seperti mandi air dingin, asalkan ya tadi, sesuai dengan syarat yang disebutkan diawal paragraf.
Ketika sedang tidak enak badan (sakit) air hangat jadi pilihan saya. Karena menjaga kondisi suhu tubuh pada suhu tertentu akan membantu kondisi badan tetap stabil. Contohnya saat sedang sakit mriang, greges, flu atau sakit lainnya yang hubungannya kekondisi suhu tubuh. Air hangat bisa jadi solusi agar sakit tidak parah. Mungkin lain soal kalau kena penyakit kulit. Efek hangat yang ada diair itu bisa jadi sumber relaksasi alami. Lebih nikmati lagi kalau kita mandi atau berendam diair hangat yang bersumber dari panas bumi atau air hangat belerang.
Saya punya beberapa pengalaman mandi air hangat, baik buatan sendiri, dikelola swasta sampai yang alami. Pengalaman saya mandi air hangat yang sering si mandi karena air masak sendiri, air mendidih, lalu dicampur dengan air dingin di bak mandi. Dicampur sampai rasa hangat 'suam-suam kuku'. Setelah dirasa hangat barulah menyiramkan ketubuh untuk jadi air mandi. Pengalaman mandi air hangat lain yaitu dipemandian kolam air hangat buatan atau bisa dibilang kolam air hangat yang sudah dikelola dalam komplek hotel atau pemandian khusus. Yang saya ingat, saya pernah mencoba di daerah Kuningan, Jawa Barat dan di Tabanan, Bali. Untuk di Tabanan, Bali itu dikenal sebagai pemandian belerang. Pengalaman lain soal mandi air hangat itu saya pernah mandi langsung dimata air panas belerang alami, di daerah Hobatua, Ende, NTT. Di sana mata air panas benar-benar alami, karena air panas keluar dari sela-sela batu yang kemudian bercampur dengan air biasa. Mata air itu muncul di sebuah sungai kecil, ketinggian air juga relatif dangkal.
Itulah pengalaman saya seputar air hangat. Sebuah pilihan lain untuk mandi, terutama ketika kondisi tubuh sedang tidak fit. Air hangat ini juga bisa bantu untuk pemulihan fisik alias terapi pasien-pasien dengan sakit-sakit tertentu, bisa juga untuk pembersih luka. Jadi bukan hanya merilekskan, menghangatkan dan menyegarkan saja, air hangat juga bisa jadi sarana penyembuh. Bagi yang tidak suka dengan mandi air hangat ini sepertinya rugi deh, tapi sih itu semua pilihan, so up to you. Sekian corat-coret saya see you next time.
Sabtu, 13 Juli 2013
Generasi Kedua Anak Si Belang
Beberapa bulan berlalu, mungkin sudah enam bulan sejak kelahiran generasi pertama anak-anak si belang, kini si belang sudah melahirkan anak-anak generasi keduanya. Di generasi kedua anak si belang ini melahirkan lima ekor anak kucing, dengan warna yang seragam belang. Mengingat jantan yang menghamili si belang ini merupakan jantan yang mendominasi di wilayah kos Yulimar. Informasi kelahiran anak-anak generasi kedua ini sekitar seminggu yang lalu (awal Juli), sebelum masuk masa puasa. Mengenai informasi jenis kelamin belum bisa disampaikan. Informasi yang saya peroleh ini tidak saya dapatkan secara langsung di TKP, karena kebetulan saya tidak berada di Depok. Teman satu kos yang menginformasikannya kepada saya.
Saya juga tidak mempunyai gambar waktu pertama kali anaknya keluar. Berbeda ketika waktu generasi pertama, al, el dan dul (kancil 2). Sebagai informasi saja, generas pertama yang masih hidup di Yulimar hanya si dul (kancil 2). Kancil dua jadi kucing pejantan yang polos, sama seperti pamannya si orange.
Catatan terpenting dari kelahiran generasi kedua ini lebih kesoal warna bulunya yang seragam belang, sangat tidak variatif sekali. Harapannya sih bisa punya kucing dengan warna yang lebih variatif. Untuk penerus orange saja belum ada. Kalau penerus warna bulu dari pejantan yang dominan kebetulan ada “terturun” pada si kancil 2. Warna bulunya mirip seperti si pejantan (induk jantan/ ayahnya). Sebelumnya memang ada anak kucing dengan warna serupa diberi nama kancil/ garong. Oleh karena itu si dul itu dinamakan lain kancil 2, karena kancil 1 sudah ada lebih dulu. Tapi kebetulan diambil orang jadi sekarang hanya kancil 2 yang jelas ada di Yulimar.
Sifat kucing-kucing yang ada di komplek Yulimar ini adalah sopan. Dalam arti sopan bukan seperti sopannya manusia yang apa-apa menurut jika diperintah. Kucing di Yulimar ini punya kebiasaan yang baik seperti BAB atau buang air kecil tidak disembarang tempat. Mereka punya tempat tertentu untuk buang, sehingga tidak bikin kotor. Kemudian juga kucing-kucing di sini bisa dibilang setia sama majikannya. Mereka tahu kepada siapa mereka dekat, karena mereka ini dipelihara. Soal sifat garongnya sih ada sedikit, cuma kalau kita gertak sedikit ya mereka masih ada takutnya. Didikan macam itu diajarkan oleh induk betina, karena sudah terbiasa dengan kehidupan di Yulimar. Lalu sifat lainnya itu tidak liar, kalau untuk kucing yang betina si memang lebih agresif, sebaliknya yang jantan malah tidak, kucing jantan dua ekor yang sudah terpelihara punya sifat polos dan tidak mendominasi area, lebih banyak kalah terhadap jantan lain di areanya.
Harapan saya sih misalkan generasi kedua yang lima ekor itu juga bisa menurunkan sifat yang baik. Terutama kebiasan baik untuk tidak buang kotoran sembarangan, karena itu yang terpenting. Soalnya ada pengalaman ada anak kucing dari luar yang dipelihara di Yulimar akhirnya dibuang/ diusir karena tidak bisa hidup dengan cara atau aturan yang berlaku di Yulimar, yaitu soal buang kotoran. Akhirnya anak kucing itu diusir, dibuang oleh anak-anak kos, seperti nasib yang dialami si item. Entah bagaimana sekarang nasibnya. Semoga lima ekor kucing itu selamat. Owh iya, catatan penting, mudah-mudahan mereka jantan semua, kalau betina si kemungkinan bakal dilelang juga, karena stok betina di Yulimar sudah cukup banyak, jangan sampai Yulimar ini jadi pabrik kucing. Sekian catatan sementara saya, lanjut info berikutnya menyusul.
Kamis, 11 Juli 2013
Puasa Hari Pertama di Kota Cirebon
Akhirnya tiba juga bulan Ramadhan di tahun 2013 ini. Artinya sudah memasuki masa puasa buat saudara kita yang beragama Muslim. Mau diakui atau tidak, ketika sudah masuk kemasa puasa, ada perbedaan suasana antara hari-hari biasa dengan hari-hari selama bulan puasa. Suasananya selalu ada perbedaan, entah disadari atau tidak, tetapi saya merasakan demikian.
Pada bulan puasa di 2013 ini saya lebih banyak menghabiskan waktu di Kota Cirebon. Di hari pertama puasa, suasananya cukup lengang. Pagi ini saya kebetulan ada kegiatan keluar rumah, sekitar pukul setengah tujuh pagi. Jalanan di depan pasar Perumnas nampak lengang, sepertinya waktu lebih lambat satu jam, artinya suasana yang ada itu suasana sekitar jam setengah enam. Padahal hari biasa, jam segitu termasuk sudah siang, aktivitas masyarakat cukup ramai di depan pasar. Belum lagi ditambah aktivitas para pekerja yang mau berangkat bekerja. Memang kebetulan bulan puasa tahun ini anak-anak sekolah bertepatan dengan libur sekolah, jadi menambah suasana semakin lengang. Lanjut ke suasana siang hari, juga tidak jauh berbeda, suasannya tetap lengang, tidak banyak aktivitas. Ya seperti suasana di hari-hari tertentu, dimana lebih banyak masyarakat yang tidak keluar rumah. Tanda-tanda aktivitas sih tetap ada, namun tidak seramai daripada hari biasa.
Nah, yang membedakan dimasa puasa ini adalah suasana sore hari. Bila dihari-hari biasa ketika sore hari ya biasa saja, ramai suasana sore, tetapi di bulan puasa suasana sore nampak lebih riuh, jalanan lebih ramai. Karena pada sore hari banyak sekali pedagang-pedagang takjil yang menjual makanan untuk berbuka, belum lagi masyarakat yang menghabiskan waktu untuk menunggu berbuka, dikenal dengan ‘ngabuburit’. Suasana sore ini yang jadi unik yang membedakan dengan hari-hari biasa. Dari sisi ekonomi terlihat lebih menggeliat dibandingkan hari-hari biasa. Karena setiap masyarakat yang tidak biasa berdagang, dibulan ini mencoba untuk berdagang.
Suasana seperti inilah yang akan menemani beberapa hari ke depan, tepatnya ya 29 hari ke depan, sampai nanti masa puasa ini ditutup dengan malam takbiran menuju hari raya Idul Fitri. Suasana yang berbeda di setiap tahunnya, meski tidak genap setiap tahun, karena diamati bulan Ramadahan ini selalu bergerak maju di tahun kalender. Mungkin dulu pernah bulan Ramadhan dekat dengan bulan Desember, tapi kini bergerak maju ke bulan Juli-Agustus, bukan tidak mungkin tahun 2014 bulan Ramadhan akan lebih maju lagi ke bulan Juni-Juli. Sampai jumpa, dihari pertama puasa di tahun berikutnya. Cu next time
Rabu, 10 Juli 2013
Konsumsi BBM Paska Kenaikan Harga
BBM atau bahan bakar minyak merupakan salah satu bahan pendukung kehidupan di republik ini. BBM ini tak kalah penting dari sembilan bahan pokok, juga kebutuhan primer yang lainnya. BBM ini tidak saja berhubungan dengan transportasi, tapi juga menunjang atau mendukung dalam kebutuhan rumah tangga. Contohnya seperti dulu, ketika harga minyak dunia naik, yang berpangaruh itu dua sisi, yaitu minyak untuk bahan bakar transportasi dan minyak bahan bakar untuk kebutuhan rumah tangga, seperti minyak tanah. Permasalahan kala itu ketika harga minyak dunia naik, pemerintah kewalahan dengan beban subsidi. Permasalahan ini membuat semakin maraknya spekulan minyak, hal ini menyebabkan minyak tanah jadi langka, dan harganya bisa melambung tinggi sekali. Keadaan ini sangat mempersulit masyarakat kecil terutama ibu-ibu rumah tangga yang masih menggantungkan diri pada minyak tanah. Namun seiring berjalannya waktu, pemerintah saat itu punya solusi untuk konversi minyak tanah ke gas. Meski prosesnya tidak mulus dan banyak memakan korban, namun kini masyarakat sudah bisa menyesuaikan dan masalah kesulitan atau ketergantungan terhadap minyak tanah bisa dikurangi.
Sekarang permasalahan yang kerap muncul dan selalu tidak bisa diselesaikan adalah soal bahan bakar minyak untuk transportasi.BBM untuk transportasi di Indonesia ini terkenal mempunyai harga jual yang sangat murah dibandingkan negara-negara lain, terutama ya di sekitar asia tenggara. Kenapa bisa lebih murah, karena harga BBM tersebut mendapat subsidi dari pemerintah, agar masyarakat kecil tidak terbeban dengan harga asli BBM yang mengikuti pasar dunia. Akhirnya beban subsidi itu ditanggung negara, tapi karena kita punya negara yang tak ikhlas menanggung beban masyarakat, akhirnya negara “protes” dan ingin mencabut beban subsidi itu. Dengan alasan-alasan “heroik”, untuk menyelamatkan APBN, untuk mengadilkan masyarakat karena subsidi yang diberikan tidak tepat sasaran, yang lebih “heroik” lagi adalah untuk mesejahterakan masyarakat.
BBM di Indonesia itu dikenal ada premium dan solar, keduanya mendapat subsidi, ada lagi pertamax, pertamax plus, dan solar non subsidi. Soal premium dan solar masih jadi primadona masyarakat, karena harganya yang murah. Dulu saya ingat, waktu saya kecil, harga premium di eceran itu hanya Rp 700,00, itu pun harga kita beli di eceran. Dulu saya ingat, setiap beli bensi selalu di eceran, sebelum mengenal SPBU, waktu itu jumlah SPBU masih sedikit sekali. Sampai akhirnya jaman sekarang 2013 , harga BBM untuk premium Rp 6.500,00. Harga ini masih lebih murah dari negara-negara lain kawasan terdekat dengan republik ini.
Masih di tahun yang sama, pengeluaran untuk BBM biasa sih Rp 10.000,00 sudah cukup untuk beberapa hari, ya 2-3 hari pemakaian kendaraan, untuk aktivitas di Kota Cirebon. Tapi untuk pemakaian di ibukota Kota Depok - DKI Jakarta PP, sehari untuk bahan bakar bisa habis Rp 15.000,00. Bayangkan dengan harga premium sekarang, dengan nominal yang sama hanya dapat berapa liter??? Pastinya jelaskan akan memberatkan. Biasa dengan harga yang dulu isi Rp 10.000,00 dapat 2,22 liter premium dan kalau isi Rp 15.000,00 dapat 3,33 liter. Untung saja motor saya termasuk motor yang irit Yamaha Vega R 2006, 1 liter bisa habiskan 48 kilometer. Dikalikan saja untuk Rp 10.000,00 daya tempuhnya 106,56 kilometer sedangkan Rp 15.000,00 daya tempuhnya 159,84 kilometer.
Kalau dengan harga premium sekarang Rp 6.500,00. Untuk pengisian Rp 10.000,00 hanya dapat 1,53 liter dan Rp 15.000,00 hanya dapat 2,31 liter. Angkanya sungguh jauh berbeda sekali, hal ini sudah pasti akan mempengaruhi jarak tempuh. Dengan patokan literan di atas, jarak tempuh kendaraan saya hanya: untuk Rp 10.000,00 daya tempuhnya hanya 73,44 kilometer dan Rp 15.000,00 daya tempuhnya 110,88 kilometer.
Itung-itungan kasar di atas sudah sangat jelas akan mempengaruhi pengeluaran bulanan. apalagi ditambah penghasilan yang tidak naik, sudah pasti akan memberatkan. Ya ini untuk saya yang itungannya termasuk masyarakat menengah kebawah. Lalu bagaimana masyarakat yang memang benar-benar miskin? Apakah cukup, ganti rugi kenaikan BBM dengan BLSM hanya beberapa rupiah saja? Entahlah, mungkin pemerintah lebih pintar main itung-itungan, soal “ngadalin” rakyat mereka jagonya. Jadi sudahlah, mau bagaimana lagi. Sekarang sih kita masyarakat yang harus lebih kreatif daripada pemerintah, ya biar saja rakyat semakin pintar dan pemerintah semakin tolol. Buat saya pribadi ya menyikapinya, konsumsi pengeluaran untuk bahan bakar tetap ditekan diangka rupiah sebelum kenaikan, dengan konsekuensi mengrangi daya tempuh kendaraan. Karena bila menaikan pengeluaran lagi untuk bahan bakar maka pendapatan tidak akan mencukupi. Belum lagi tekanan kenaikan harga akibat efek berantai kenaikan BBM. Sekali lagi kita yang harus kreatif mensiasati hal ini. Biarlah kita jadi rakyat yang pintar dan pemerintah jadi yang paling tolol. Semoga pemerintahan yang sekaran ini berjalan cepat usai, purba tugas. Mudah-mudahan pimpinan negeri ini nanti jauh-jauh-jauh lebih kompeten dan lebih pro pada rakyat. Paling tidak minimal seperti Jokowi dan Ahok yang sedang jadi sorotan sebagai contoh pimpinan terbaik jaman ini. Semoga demikian!!!Itung-itungan kasar di atas sudah sangat jelas akan mempengaruhi pengeluaran bulanan. apalagi ditambah penghasilan yang tidak naik, sudah pasti akan memberatkan. Ya ini untuk saya yang itungannya termasuk masyarakat menengah kebawah. Lalu bagaimana masyarakat yang memang benar-benar miskin? Apakah cukup, ganti rugi kenaikan BBM dengan BLSM hanya beberapa rupiah saja? Entahlah, mungkin pemerintah lebih pintar main itung-itungan, soal “ngadalin” rakyat mereka jagonya. Jadi sudahlah, mau bagaimana lagi. Sekarang sih kita masyarakat yang harus lebih kreatif daripada pemerintah, ya biar saja rakyat semakin pintar dan pemerintah semakin tolol. Buat saya pribadi ya menyikapinya, konsumsi pengeluaran untuk bahan bakar tetap ditekan diangka rupiah sebelum kenaikan, dengan konsekuensi mengrangi daya tempuh kendaraan. Karena bila menaikan pengeluaran lagi untuk bahan bakar maka pendapatan tidak akan mencukupi. Belum lagi tekanan kenaikan harga akibat efek berantai kenaikan BBM. Sekali lagi kita yang harus kreatif mensiasati hal ini. Biarlah kita jadi rakyat yang pintar dan pemerintah jadi yang paling tolol. Semoga pemerintahan yang sekaran ini berjalan cepat usai, purba tugas. Mudah-mudahan pimpinan negeri ini nanti jauh-jauh-jauh lebih kompeten dan lebih pro pada rakyat. Paling tidak minimal seperti Jokowi dan Ahok yang sedang jadi sorotan sebagai contoh pimpinan terbaik jaman ini. Semoga demikian!!!
Selasa, 09 Juli 2013
Mengenal Apa Itu Vaginismus
Bagi pasangan yang sudah menikah, melakukan hubungan suami istri adalah sesuatu yang wajar. Pemberian hak-kewajiban antar suami istri memang sudah seharusnya dilakukan. Tetapi jadi permasalahan adalah biasanya ketika mengawali hubungan suami istri. Terkadang wanita tidak siap untuk melakukan hal tersebut, karena ketakutan akan rasa sakit ketika melakukan hubungan tersebut. Biasanya hal ini dialami wanita yang menganggap seks bukan sesuatu hal yang menyenangkan. Perasaan tidak rileks atau tegang ini yang menyebabkan hubungan seksual antara suami istri tidak bisa dinikmati kedua belah pihak.
Menarik buat saya mencari tahu permasalahan yang terjadi akibat kekurangnyamanan atau ketegangan yang terjadi ketika melakukan hubungan intim tersebut. Awalnya saya membaca sebuah artikel kesehatan tentang “vaginismus”. Vaginismus ini berhubungan dengan hal yang ingin saya ketahui.
Menurut kamus kesehatan, vaginismus adalah gangguan seksual yang ditandai oleh pengetatan otot-otot sepertiga bagian luar vagina yang sering kali menyakitkan. Vaginismus ini terjadi karena alasan psikologis atau lainnya. Menurut terapis kesehatan seksual, vaginismus ini terjadi karena kontraksi di otot-otot di sekitar pintu masuk ke vagina. Otot-otot tersebut kejang dan menyempitkan mulut vagina. Pasangan yang mencoba melakukan penetrasi akan mengalami kesulitan, merasakan seperti dinding vagina sangat tebal.
Ada salah kaprah mengenai vaginismus. Kebanyakan orang menganggap vaginismus hanya terjadi pada wanita yang masih perawan, namun ternyata wanita yang melahirkan pun bisa mengalami vaginismus.
Vaginismus dapat terjadi pada keadaan berbeda-beda. Yang biasa terjadi adalah saat dimulai penetrasi vagina pertama kali, hal ini dikenal sebagai “vaginismus seumur hidup”. Bisa juga vaginismus dapat dimulai setelah periode fungsi seksual yang normal, hal ini dikenal sebagai “vaginismus bentukan”.
Vaginismus ini punya dua tingkatan, yaitu ringan dan berat. Vaginismus berat, ketika baru naiik ke tempat tidur sudah panik dan histeris. Baru disentuh organ vitalnya saja, otot perut langsung kontraksi mengejang. Vaginismus menurut pandangan lain muncul karena keinginan bawah sadar seorang wanita untuk mencegah penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina). Keinginan bawah sadar untuk mencegah penetrasi ini karena alasan takut hamil, takut berada dibawah kendali mitra seksualnya, takut kehilangan kendali serta takut mengalami sakit pada saat melakukan hubungan seksual.
Vaginismus ini lebih disebabkan ke permasalahan psikologis. Apa saja hal yang berhubungan dengan psikologis itu, antara lain karena pembelajaran yang salah tentang seks: hal ini terjadi pada saat penyampaian informasi ketika masih kecil, bahwa anggapan seks itu merupakan sesuatu yang buruk dan berbahaya, ditambah dengan mitos bahwa skes itu menyakitkan. Penyebab lainnya pengalaman buruk traumatis: wanita punya pengalaman yang buruk dengan pasangan sebelumnya, bisa karena pelecehan atau pemerkosaan. Bisa juga karena kejadian yang menyakitkan ketika pemeriksaan dokter. Kemungkinan-kemungkinan bisa saja terjadi. Penyebab lainnya yaitu hubungan yang buruk dengan pasangan, berkaitan dengan masalah intern: ada kekhawatiran yang belum terselesaikan dengan pasangan. Solusinya adalah keterbukaan, agar masing-masing pasangan bisa menyampaikan segala keluhan seputar hubungan seks yang mereka lakukan.
Memaknai gangguan ini bagi pria dan wanita mempunyai tanggapan berbeda. tetapi yang pasti kebanyakan pasangan tidak terbuka akan hal ini. Bagi pria yang tidak mengetahui hal ini mungkin menganggap wanita hanya sakit yang biasa. Melihat hal tersebut yang dilakukan pria adalah menghentikan hubungan intim untuk sementara waktu sampai wanita tidak merasa kesakitan. Ada juga pria yang tidak tega. Pada masa ini akhirnya membuat hilangnya hasrat seksual. Apabila hal ini terjadi terus menerus bisa mengurangi keintiman diantara pasangan.
Bagi wanita hal ini menyebabkan tekanan psikologis. Tekanan psikologis yang pertama adalah karena rasa ketidaknyamanan akibat sakit yang ditimbulkan. Aktivitas seksual bisa dibayangkan sebagai aktivitas yang menyeramkan dan menyakitkan. Tekanan psikologis yang lain muncul karena ada beban tidak bisa menunaikan kewajiban untuk melayani pasangan dalam berhubungan intim. Tekanan turunan lain ya soal ketakutan-ketakutan jika pasangan akan mencari “sesuatu” yang lain di luar.
Informasi yang lebih lengkap bisa dibaca di link yang jadi sumber catatan saya ini. Sebagai penutup saya menemukan artikel yang bisa merangkum permasalahan vaginismus, bisa baca di artikel ini Kado Terindah: Sembuh dari Vaginismus. Linknya sudah terhubung, tingggal klik saja. Semoga artikel ini bisa bermanfaat, paling tidak untuk catatan saya pribadi. Karena saya yakin suatu saat saya membutuhkan informasi tentang hal ini, mengingat pasangan kita punya potensi ke arah tersebut. Semoga bermanfaat ;)
Sumber informasi:
Detik Health. 2013. Malam Pertama ‘Gagal’ Karena Vaginismus? Jangan Buru-buru Panik. health[dot]detik[dot]com | diakses tanggal 9 Juli 2013
Kamus Kesehatan. Definisi: Vaginismus. kamuskesehatan[dot]com | diakses tanggal 9 Juli 2013
Cari Duit dengan Klik. Pengertian Vaginismus. klikdibayari[dot]blogspot[dot]com | diakses tanggal 9 Juli 2013
Hypno-birthing Indonesia. Kado Terindah: Sembuh dari Vaginismus. hypnobirthingindonesia[dot]com | diakses tanggal 9 Juli 2013
*Postingan ini pertama kali di posting di Naturality dengan judul yang sama Mengenal Apa Itu Vaginismus*