Selasa, 09 Juli 2013

Mengenal Apa Itu Vaginismus

Bagi pasangan yang sudah menikah, melakukan hubungan suami istri adalah sesuatu yang wajar. Pemberian hak-kewajiban antar suami istri memang sudah seharusnya dilakukan. Tetapi jadi permasalahan adalah biasanya ketika mengawali hubungan suami istri. Terkadang wanita tidak siap untuk melakukan hal tersebut, karena ketakutan akan rasa sakit ketika melakukan hubungan tersebut. Biasanya hal ini dialami wanita yang menganggap seks bukan sesuatu hal yang menyenangkan. Perasaan tidak rileks atau tegang ini yang menyebabkan hubungan seksual antara suami istri tidak bisa dinikmati kedua belah pihak.

Menarik buat saya mencari tahu permasalahan yang terjadi akibat kekurangnyamanan atau ketegangan yang terjadi ketika melakukan hubungan intim tersebut. Awalnya saya membaca sebuah artikel kesehatan tentang “vaginismus”. Vaginismus ini berhubungan dengan hal yang ingin saya ketahui.

Menurut kamus kesehatan, vaginismus adalah gangguan seksual yang ditandai oleh pengetatan otot-otot sepertiga bagian luar vagina yang sering kali menyakitkan. Vaginismus ini terjadi karena alasan psikologis atau lainnya. Menurut terapis kesehatan seksual, vaginismus ini terjadi karena kontraksi di otot-otot di sekitar pintu masuk ke vagina. Otot-otot tersebut kejang dan menyempitkan mulut vagina. Pasangan yang mencoba melakukan penetrasi akan mengalami kesulitan, merasakan seperti dinding vagina sangat tebal.

Ada salah kaprah mengenai vaginismus. Kebanyakan orang menganggap vaginismus hanya terjadi pada wanita yang masih perawan, namun ternyata wanita yang melahirkan pun bisa mengalami vaginismus.

Vaginismus dapat terjadi pada keadaan berbeda-beda. Yang biasa terjadi adalah saat dimulai penetrasi vagina pertama kali, hal ini dikenal sebagai “vaginismus seumur hidup”. Bisa juga vaginismus dapat dimulai setelah periode fungsi seksual yang normal, hal ini dikenal sebagai “vaginismus bentukan”.

Vaginismus ini punya dua tingkatan, yaitu ringan dan berat. Vaginismus berat, ketika baru naiik ke tempat tidur sudah panik dan histeris. Baru disentuh organ vitalnya saja, otot perut langsung kontraksi mengejang. Vaginismus menurut pandangan lain muncul karena keinginan bawah sadar seorang wanita untuk mencegah penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina). Keinginan bawah sadar untuk mencegah penetrasi ini karena alasan takut hamil, takut berada dibawah kendali mitra seksualnya, takut kehilangan kendali serta takut mengalami sakit pada saat melakukan hubungan seksual.

Vaginismus ini lebih disebabkan ke permasalahan psikologis. Apa saja hal yang berhubungan dengan psikologis itu, antara lain karena pembelajaran yang salah tentang seks: hal ini terjadi pada saat penyampaian informasi ketika masih kecil, bahwa anggapan seks itu merupakan sesuatu yang buruk dan berbahaya, ditambah dengan mitos bahwa skes itu menyakitkan. Penyebab lainnya pengalaman buruk traumatis: wanita punya pengalaman yang buruk dengan pasangan sebelumnya, bisa karena pelecehan atau pemerkosaan. Bisa juga karena kejadian yang menyakitkan ketika pemeriksaan dokter. Kemungkinan-kemungkinan bisa saja terjadi. Penyebab lainnya yaitu hubungan yang buruk dengan pasangan, berkaitan dengan masalah intern: ada kekhawatiran yang belum terselesaikan dengan pasangan. Solusinya adalah keterbukaan, agar masing-masing pasangan bisa menyampaikan segala keluhan seputar hubungan seks yang mereka lakukan.

 

Memaknai gangguan ini bagi pria dan wanita mempunyai tanggapan berbeda. tetapi yang pasti kebanyakan pasangan tidak terbuka akan hal ini. Bagi pria yang tidak mengetahui hal ini mungkin menganggap wanita hanya sakit yang biasa. Melihat hal tersebut yang dilakukan pria adalah menghentikan hubungan intim untuk sementara waktu sampai wanita tidak merasa kesakitan. Ada juga pria yang tidak tega. Pada masa ini akhirnya membuat hilangnya hasrat seksual. Apabila hal ini terjadi terus menerus bisa mengurangi keintiman diantara pasangan.

Bagi wanita hal ini menyebabkan tekanan psikologis. Tekanan psikologis yang pertama adalah karena rasa ketidaknyamanan akibat sakit yang ditimbulkan. Aktivitas seksual bisa dibayangkan sebagai aktivitas yang menyeramkan dan menyakitkan. Tekanan psikologis yang lain muncul karena ada beban tidak bisa menunaikan kewajiban untuk melayani pasangan dalam berhubungan intim. Tekanan turunan lain ya soal ketakutan-ketakutan jika pasangan akan mencari “sesuatu” yang lain di luar.

Informasi yang lebih lengkap bisa dibaca di link yang jadi sumber catatan saya ini. Sebagai penutup saya menemukan artikel yang bisa merangkum permasalahan vaginismus, bisa baca di artikel ini Kado Terindah: Sembuh dari Vaginismus. Linknya sudah terhubung, tingggal klik saja. Semoga artikel ini bisa bermanfaat, paling tidak untuk catatan saya pribadi. Karena saya yakin suatu saat saya membutuhkan informasi tentang hal ini, mengingat pasangan kita punya potensi ke arah tersebut. Semoga bermanfaat ;)

 

Sumber informasi:

Detik Health. 2013. Malam Pertama ‘Gagal’ Karena Vaginismus? Jangan Buru-buru Panik. health[dot]detik[dot]com | diakses tanggal 9 Juli 2013

Kamus Kesehatan. Definisi: Vaginismus. kamuskesehatan[dot]com | diakses tanggal 9 Juli 2013

Cari Duit dengan Klik. Pengertian Vaginismus. klikdibayari[dot]blogspot[dot]com | diakses tanggal 9 Juli 2013

Hypno-birthing Indonesia. Kado Terindah: Sembuh dari Vaginismus. hypnobirthingindonesia[dot]com | diakses tanggal 9 Juli 2013

 

 *Postingan ini pertama kali di posting di Naturality dengan judul yang sama Mengenal Apa Itu Vaginismus*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar