Minggu, 28 April 2013

Ego Merusak Relationship

Manusia diciptakan kodratnya adalah makluk sosial. Manusia sejak lahir sudah dikenalkan dengan relasi atau hubungan dengan sesamanya, yaitu melalui hubungan darah yakni orang tua, ayah dan ibu. Orang tua merupakan individu terdekat dengan kita. Tidak hanya itu saja, kita hidup dalam keluarga pun melakukan interaksi dengan anggota keluarga yang lain, kemudian ke lingkup yang lebih luas tetangga, masyarakat dan yang lebih luas lagi bangsa dan negara. Itulah kodrat manusia sebagai makluk sosial.
Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Bahkan tarzan (sebuah kisah rekaan) pun yang terdampar/ tersesat di hutan hidup membutuhkan orang lain, dalam hal ini makluk hidup lain yaitu gorila yang mengasuhnya hingga besar.
Dalam suatu hubungan ada banyak hal yang dapat merusak keeratan dari hubungan tersebut. Apa yang bisa merusak hubungan bisa datang dari dalam dan luar. Kalau dari luar ya bisa jadi karena pengaruh orang lain. Nah penyebab dari dalam umumnya berasal dari masing-masing individu yang menjalin hubungan tersebut.
Sifat dari dalam pribadi masing-masing individu yang berpengaruh terhadap keeratan hubungan itu adalah ego. Ego yang tidak bisa dikendalikan pasti akan merusak keeratan suatu hubungan, hal ini sudah pasti dan sudah terbukti. Banyak macam-macam hubungan yang rusak karena yang namanya ego tak terkendali. Hubungan antara anak dengan orang tua, hubungan antar saudara, antar keluarga, hubungan antar teman, antar sahabat, antar pasangan baik pacaran maupun yang sudah suami-istri.
Ego karena mau menang sendiri, memaksakan kehendak, ego karena ingin didahulukan atau diprioritaskan dari yang lain, ego ingin diperhatikan lebih daripada yang lain, serta segala sifat yang lebih menganggungkan ke-aku-an pribadi dari individu, semua harus dimulai dari ‘aku’. Hal inilah yang merusak hubungan. Ketika masing-masing individu sudah mementingkan kepentingan dirinya sendiri, rusaklah sudah hubungan.
Inti dari sebuah hubungan bisa berjalan baik adalah saling, jika dalam hubungan antar individu ada yang namanya saling, maka sudah dipastikan hubungan akan berjalan lebih baik. Ada keeratan diantara individu yang menjalin hubungan tersebut. Masing-masing bisa saling menjaga perasaan serta menjaga dalam arti sebenarnya. Jadi buanglah ego kita masing-masing ketika akan berkomitmen menjalin suatu hubungan. Tapi sebenarnya bukan hanya ketika berkomitmen, saat kita terlahir di dunia, saat itulah komitmen untuk menjalin hubungan sudah ada, dan saat itulah kita sudah harus melatih untuk mengendalikan ego. Ego memang harus ada, namun perlu dikendalikan, ini penting untuk terciptanya suatu keeratan dan keindahan hubungan antar sesama. (^_^)?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar