Kangen Satria Baja Hitam Jaman Dulu
|
Sumber: Google Image |
Kamen Rider atau Satria Baja Hitam begitu saya lebih mudah mengenalnya, sudah lama sekali tidak saya tonton filmnya. Saya senang super hero Jepang itu ketika saya masih kecil, ya dulu ketika jaman stasiun televisi swasta belum bisa diakses banyak orang. Dulu kalau mau nonton serial film satria baja hitam mesti numpang ke tetangga yang pakai parabola. Sebuah kenangan masa lalu yang berbeda di masa sekarang, ketika semua akses terhadap serial film anak-ana sudah bisa diakses kapan saja melalui tayangan televisi yang hanya menggunakan antene biasa.
Pagi ini setelah tayangan serial Dragon Ball Kai ada film tentang Kamen Rider. Cuma ya itu saya bingung dengan film kamen rider jaman sekarang. Bingungnya dalam satu serial itu ada banyak sekali jagoan, kadang mereka saling bertarung sama lain. Entah yang jadi protagonis siapa, antagonis siapa. Semuanya tampak membingungkan, belum lagi kalau ada monsternya, nah kamen rider itu berpihak pada siapa. Belum lagi ditambah alur cerita seperti gado-gado, maju-mundur tidak jelas. Berbeda jauh ketika serial satria baja hitam yang saya tonton dulu.
|
Sumber: Google Image |
Dulu saya kenal ada satria baja hitam black, rx, bio, robo, kemudian ada satria baja hitam super one, V3, satra baja hitam 1 dan 2, kemudian ada lagi staria baja hitam jenis yang lain. Wujud dan cerita masing-masing masih bisa ditangkap nalar anak kecil jaman itu, ceritanya sederhana dan memang mudah diterka, namun ketika itu menarik sekali disaksikan. Bahkan saya yang kini sudah dewasa masih senang menikmati ceritanya, malah untuk nostalgia.Kalau jaman sekarang kamen ridernya aneh, kalau saya boleh bilang dari soal kostumnya itu ribet, kebanyakan tanduk, belum lagi penggunaan kartu atau usb flash disk untuk berubah, jadi menambah keanehan yang membuat berbeda jauh dengan generasi kamen rider dulu. Malah kalau saya boleh bilang mirip seperti power rangger. Ceritanya juga terlalu dewasa, tidak simpel untuk dinalar anak-anak. Itu menurut pendapat saya yang merupakan anak-anak generasi dulu yang kini beranjak dewasa. Saya tidak tahu pendapat anak-anak generasi sekarang yang sejak kecil pertama kali dikenalkan tokoh kamen rider seperti itu.Seperti serial kamen rider yang saya tonton ahari ini 28/4 setelah serial Dragon Ball Kai, itu sangat membingungkan, ada banyak kamen rider yang dihabisi oleh seorang kamen rider lainnya, dan semua mati menjadi sebuah kartu. Setelah itu mereka bisa hidup kembali, belum lagi tokoh jahatnya yang sepertinya diada-adakan. Memang ada yang menggabungkan dengan kamen rider edisi lama. Saya lihat ada satria baja hitam super one dan beberapa lainnya yang saya kenal. Ceritanya itu yang menurut saya tak masuk akal, sudah mati koq bisa hidup lagi, sesudah itu mereka bisa keluar-masuk dimensi seenaknya saja. Jadi alur ceritanya pun tak jelas.Ada timbul pertanyaan, sebenarnya siapa yang membuat cerita kamen rider generasi baru itu? Apa masih sama dengan pencipta kamen rider yang edisi awal-awal? Lalu kenapa ceritanya dibuat aneh seperti itu dan menjadi tidak jelas. Apakah film kamen rider generasi sekarang itu untuk anak-anak atau untuk orang dewasa? Jelas cerita yang disajikan itu bikin pusing, tidak sederhana dan simpel untuk pemikiran anak-anak. Sepertinya anak-anak disajikan film super hero edisi j-pop.Jawaban pertanyaan saya ini mungkin bisa dijawab oleh penggemar cosplay tentang kamen rider. Karena mereka yang senang mengkonsumsi segala macam pernik dari kamen rider serba bertanduk itu. Mereka pun pasti memahami cerita masing-masing kamen rider tersebut.Saya sebenarnya masih ingin melihat aksi satria baja hitam yang versi atau generasi lama. Karena cerita yang disajikan sederhana tapi esensi cerita kepahlawanannya itu dapat, dan anak-anak masih bisa menghayalkannya, dibandingkan dengan kamen rider yang berubah dengan kartu atau alat-alat yang saya bilang terlalu gimana gitu. Apa mau meniru Iron Man kali ya? Ha3x …. Buat saya, satria baja hitam tetap yang terbaik daripada seri kamen rider yang ada sekarang.Saya bisa dapatkan informasi tentang berbagai kamen rider dari seri lama sampai baru dari sini, monggo diklik saja langsung. Di sana jawaban pertanyaan saya. Memang satria baja hitam terus di-remake jadi modern mengikuti perkembangan jaman. Tapi kalau boleh memilih, tayangan satria baja hitam yang model lama cobalah ditayangkan kembali, pasti banyak yang ingin melihatnya, daripada nonton kamen rider jaman sekarang yang seperti power ranger. It’s my opinion ;)
Tayangan aneh lagi di Kamen Rider hari ini 5/5 di Indosiar, cerita ga jelas, ceritanya tidak fokus, malah tayangan gambar untuk cerita di episode minggu lalu digabung-gabung tidak jelas.
BalasHapusBenar-benar Kamen Rider model sekarang mengada-ada, tidak fokus pada ceritanya apa. Sangat amat tidak menarik ;( kenapa film model kaya gini dibuat, selera kreatornya semakin rendah saja, mending jaman dulu, karakter ceritanya lebih kuat, jadi masing-masing rider punya karakter unik.
Ini lagi, tayangannya Kamen Rider 19/5 di Indosiar. Pahlawan itu mengajarkan yang baik, ini malah mengadudomba sesama rider. #gila Amazon vs Deke (Kamen Rider ga jeles). Gimana ga curang satria baja hitam versi lama, lawannya pake kartu, dikira main remi kali ya ... Kalau mau bertarung itu cari lawan yang cocok lah sejamannya ... Yang bkin film Kamen Rider imajinasinya terlalu tinggi. Belum lagi main2 lorong waktu lagi, udah kaya Doraemon aja, sekalian aja Kamen Rider Doraemon atau Kamen Rider Teko Ajaib.
BalasHapusAda lagi, Dekek (kamen rider ego) vs RX, Robo, Bio. Dibilang ya, teknologi mereka beda jaman, mau diadu, itu namanya curang. Emang ya itu yang buat Kamen Rider jaman skr uteke ra dienggo, banding-bandingin jagoan beda jaman. Iya ibarat Gatot Kaca lawan Gundala ... #goblok, imajinasi ya boleh lah, yang sedikit mendidik gitu lah.
BalasHapusPenjahat2 yang ada di film KR aja pada bersatu, ini sih malah KR nya diadu-domba, ini yang tolol KR nya apa yang buat cerita sih. Boleh lah, yang buat cerita situ, tapi yang bener lah, film juga jadi sarana pendidikan, sportivitas, sama bagaimana untuk bersatu, bukan memecah belah. Penulis ceritanya ini sisa jaman kolonial sih ... Bakar aja dah itu KR egoisme ...
BalasHapus