Senin, 22 April 2013

Iman dan Ilmu

Pagi beberapa waktu yang lalu saya mendengarkan ceramah subuh di televisi. Meski saya bukan pemeluk kepercayaan dari si penceramah, tapi saya terkadang simpatik mendengarkan apa yang disampaikan si penceramah. Cara penceramah menyampaikan pesan-pesan moral serta pesan agamanya cukup menarik.
Menggelitik ketika penceramah membahas soal iman dan ilmu. Selama ini saya tidak pernah membedakan apa itu iman dan ilmu. Nah di sini saya pahami apa bedanya. Iman, kita terima dahulu baru bertanya, sedangkan ilmu tanya dahulu baru kita terima. Dan memang benar seperti inilah yang terjadi.
Tapi yang saya lihat keduanya sering sama-sama diperdebatkan di masyarakat, antara pemeluk iman satu dengan yang lain atau antara ilmuwan satu dengan yang lain. Seharusnya ketika kita dihadapkan dengan iman, tidak usah lah kita ribut memperdebatkan apa yang diimani orang lain. Iman adalah keyakinan yang diyakini seseorang untuk menuntun hidupnya ke arah lebih baik. Iman itu juga termasuk hak paling asasi, menurut saya.
Ilmu, kalau ilmu memang benar, kita pasti bertanya terlebih dahulu sebelum kita meyakininya. Karena ilmu itu sendiri lahir karena kajian-kajian yang perlu diperdebatkan untuk mendapatkan hasil yang terkaji dengan baik. Memang ada yang dikenal ilmu pasti, tanpa perlu dikaji itu pasti. Tetapi perbedaan ilmu akan selalu berkembang berdasarkan kebutuhan manusia. Semakin ilmu itu dikaji semakin kaya lah ilmu tersebut, itu menurut saya.
Sedangkan iman hanya bisa pribadi kita yang kaji dengan bantuan hati, serta mencoba menjalin relasi dengan Pencipta. Atau juga melalui sharing dengan sesama yang satu iman. Kajian iman adalah melalui sharing dengan sesama yang seiman. Contohnya, mendengarkan ceramah agama, ikut diskusi tentang iman, atau sharing pengalaman iman.
Bila kita ada di pihak lain yang tak seiman mendengarkan apa yang disampaikan menurut iman orang lain, tak perlu kita memperdebatkan. Jangan perlakukan iman seperti ilmu, karena yang ada adalah merusak hubungan diantara umat yang beriman. Tapi justru apa yang dilakukan itu sebenarnya menunjukan orang tersebut tidak punya iman.
Apa yang saya tulis ini apa yang ada dipikiran saya, opini yang muncul karena terpancing sesuatu yang menarik dan menggelitik tentang iman dan ilmu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar